ANTARA MUSIK DAN FILM BAGI KUROSUKE

 Nama Christianto Ario mungkin sudah sering didengar atau diketahui berkat kontribusinya dalam berkolaborasi bersama banyak musisi di Tanah Air. Sebut saja nama-nama seperti Mondo Gascaro, Diskoria, serta Polka Wars, merupakan nama musisi yang kerap kali beririsan dengan talenta yang dimiliki oleh pria yang juga tergabung di dalam unit bernama Anomalyst. Namun bagaimana dengan Kurosuke? Apa hubungannya dengan Christianto Ario?


Kurosuke merupakan alter ego atau sisi lain dari musikalitas yang ada di dalam Christianto Ario. Kurosuke mulai lahir di awal tahun 2018. Kelahiran Kurosuke sebagai sebuah proyek musik bukanlah sebuah hal yang direncanakan oleh Christianto Ario. Pasalnya, kala itu seharusnya Anomalyst menjalankan rangkaian tur yang telah dipersiapkan, namun karena salah satu anggota dari band tersebut tidak bisa meninggalkan tanggung jawab atas pekerjaannya, maka rangkaian tur yang telah direncakan oleh Anomalyst pun tidak jadi terlaksana.


Dari rangkaian tur yang tidak terlaksana itu juga, akhirnya Christianto Ario memiliki waktu luang yang cukup lengang. Akhirnya, waktu kosong tersebut dirinya gunakan untuk secara spontan membuat sebuah album. Kala itu, nama Kurosuke belum hadir di pikiran Christianto Ario. Namun dirinya yakin untuk tidak menggunakan namanya sendiri dalam proyek musik spontannya ini. Rencana membuat album dadakan ini benar-benar dikerjakan dalam waktu yang singkat. Dirinya mengakui untuk awal kelahiran Kurosuke, dalam semalam, Christianto Ario berhasil menulis 12 lagu.


Untuk 12 lagu tersebut, Christianto Ario berhasil mengerjakan proses songwriting dan demo awal serta penulisan lirik yang menghabiskan waktu masing-masing prosesnya selama dua jam. Keesokan harinya, pria yang dikenal dengan nama Kurosuke ini kembali melakukan review terhadap karya yang dirinya buat semalam. Merasa mantap akan demo yang dirinya buat, Christianto Ario langsung mengejar proses rekaman, mixing, hingga perilisan dalam satu hari. Album berjudul Kurosuke ini dirilis pada tahun 2018


Kehadiran Kurosuke menghadirkan dinamika baru terhadap proses pembuatan musiknya. Christianto Ario merasa dengan hadirnya Kurosuke, dirinya memiliki kontrol yang lebih leluasa untuk menggarap musik sesuai dengan yang dirinya inginkan secara personal. Selain itu, untuk Kurosuke, Christianto Ario juga lebih merasa bisa melakukan eksperimen terhadap proses rekaman dari proyek musiknya tersebut. Bahkan dirinya mengakui bahwa bersama Kurosuke, dirinya tidak perlu melangsungkan sebuah rekaman di luar ruangan. Tentu saja hal tersebut tidak lumrah terjadi, namun membawa sisi lain yang menyenangkan untuk dilakukan.


Untuk nama Kurosuke sendiri, Christianto Ario tidak semata-mata mengambil nama tersebut dari pengaruh budaya pop Jepang. Awalnya, nama Kurosuke hadir dari memorinya akan sebuah makanan bernama Kukus Roti (Kuro) yang dirinya temukan di Bandung. Selain itu nama Kurosuke juga hadir dari nama sebuah karakter anime kesukaan adik dari Indisya, partner dari Christianto Ario yang juga mengisi vokal untuk proyek musik ini. Christianto Ario juga punya referensi lain dari Kurosuke yang diambilnya dari singkatan Roti Kukus Susu Keju yang rasanya selalu diingat karena manis dan cheesy serta cocok untuk dimakan kapanpun.


Hingga saat ini, Kurosuke baru memiliki dua buah album. Pertama yang dirinya rilis di tahun 2018 dan terakhir album berjudul The Tales of Roses & Wine yang dirilis melalui Berita Angkasa pada tahun 2019. Kurosuke kerap kali menyisipkan berbagai macam referensi dari hal-hal yang dirinya gemari sebagai sebuah inspirasi atau interpretasi dari karya-karyanya. Hal tersebut terjadi untuk lagu-lagu yang masuk ke dalam album keduanya tersebut.


Album kedua dari Kurosuke yang berjudul The Tales of Roses & Wine ini cukup dipengaruhi dari hal-hal yang tua. Misal judul albumnya sendiri merupakan sebuah penghormatan dari Kurosuke terhadap seorang komposer bernama Henry Mancini yang membuat skoring untuk film Days of Wine and Roses. Selain Henry Mancini, Kurosuke juga mengakui bahwa dirinya juga terinspirasi dari karya-karya Lucio Battisti dan Franco Battiato, musisi Italia di tahun 1970-an. Film juga punya peran mendasar dalam menjadi inspirasi bagi Kurosuke dalam menggarap album keduanya tersebut.

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post